Sabtu, 25 Juni 2011

Perkawinan : Analisa dan Indomie

Saturday night atau lebih kerennya disebut satnite bagi anak kosan yang sedang mengalami LDR (Long Dick Reduction Long Distance Relationship) seperti saya ini memang akan lebih sering menjadi sadnite. Tidak hanya jauh dari pacar dan keluarga, saya juga harus menghadapi kenyataan bahwa tidak mudah mencari makan di negeri orang. Frase itu bukan konotasi namun riil adanya. Saya harus menempuh jarak 600 meter PP untuk mencari makan. Delivery Service?? ada sih tapi...hanya berlaku untuk fast food yang notabene tidak baik untuk kesehatan diri dan dompet.

Untung ada Indomie.. Indomie memang sering menjadi penyelamat di saat perut merintih minta dicharge. Nah, mumpung saya lagi nunggu mie dan airnya mendidih, saya mau share something.

Menikah...Kawin..Married...adalah istilah-istilah yang, ntah kenapa, memenuhi telinga dan pikiran saya selama beberapa minggu ini. Mulai dari dapat undangan dari beberapa kawan baik, menghadiri resepsi kawan, membaca status bahagianya menikah dari kawan-kawan yang sudah menikah, sampai tanpa sengaja terjebak dalam diskusi dengan kawan yang sedang merencanakan pernikahannya. Sepertinya Allah SWT mulai menyadarkan saya bahwa umur saya rupanya sudah tidak pantas lagi untuk main PS ma jalan-jalan lagi.. Kerennya sih..it's time to do it seriously...

*bentar..ah..ni kenapa mieku gak mendidih-mendidih..ah ternyata gasnya lum aku nyalain hehe..oke..lanjut..*

Sebelumnya..saya agak sedikit tergelitik dengan anggapan sebagian besar masyarakat dan teman-teman saya yang membedakan antara "kawin" dan "nikah". Katanya kawin itu untuk binatang trus kalo nikah manusia. For me?? it has same meaning. Kawin juga berlaku untuk manusia khususnya di Indonesia. Buktinya..UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang notabene adalah dasar seorang manusia di Indonesia agar perbuatan "memadu kasih" dengan lawan jenisnya diakui secara resmi oleh negara. See..Indonesia menggunakan kata kawin..bukan nikah..Kata nikah hanya dipakai di buku..Buku Nikah..

Terlepas dari itu semua, kata "kawin" memang benar-benar menjejali otakku. Dan yaa... pertanyaan tentang kesiapan diri untuk kawin pun muncul seiring dengan timbulnya keinginan untuk kawin. Sapa sih yang gak mau kawin?? Menurut survey, 10 % orang yang sudah kawin saat ditanya mengenai bagaimana rasanya kawin menyatakan bahwa kawin itu enak. Sedangkan sisanya menyatakan uueeennnaaa......kkkkk... Jadi tidak ada alasan untuk tidak kawin bukan..

Gak mupeng?? mupeng banget...ngeliat mereka yang berdiri di pelaminan sambil tersenyum bahagia. Apalagi ditambah deretan makanan yang tersaji di acara tersebut..sapa yang gak mupeng coba...(ups..).

Kawin memang enak..apalagi itu adalah perintah agama yang otomatis akan dapat pahala apabila dilakukan. Namun tentu saja, perkara memutuskan "ya..saya siap kawin!!" tidak semudah saat kita memutuskan "ya..ini saatnya saya pup!!". Kita harus punya mental yang kuat untuk kawin karena kita akan punya tanggung jawab baru dengan pasangan kita. Selain itu, menyatukan dua otak dalam satu visi pun bisa dikatakan tidak mudah (tapi tetep bisa kok..asal sabar ;))

Ah..saya memang tidak bisa bercerita banyak tentang hal ini. Belum berpengalaman sih.. Nah, kawan-kawan yang mau share tentang hal ini..saya persilahkan.

Btw..indomienya sekarang gak jadi mie tapi malah jadi bubur gara2 kelamaan ditinggal. Gak jadi makan deh.. Ini cerita indomieku..mana ceritamu??



8 komentar:

  1. Iis menunggu, bar :D

    ya semoga kalian siap pada waktunya :) amin

    BalasHapus
  2. Aq juga mau mas akbar...

    Mau indomie-nx xixixixi ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah jadi bubur nih...mauuu?? hey..gimana skripsi?? kapan kawin??

      Hapus
    2. Skripsinya juga sudah jadi bubur kayaknya hahahaha saking lamanya digodok ngga selesai2 ^o^

      entar deh kawinnya, nunggu mas Akbar punya anak :D

      Hapus
    3. hahaha..terancam jadi mahasiswa abadi...

      Hapus
    4. Hush!! mas Akbaarr rek >.< mbok ya didoain.. ini sudah menjelang menghirup udara bebas kok..

      Hapus
    5. menjelang menghirup udara bebas itu sama dengan bab berapa??

      Hapus