Senin, 23 April 2018

BARU NGEH KALO TERNYATA CIBINONG CITY MALL ITU ...

Halooo....

Apa kabar dunia?? tetep assiikk kaann??"

*tagline-nya yah... jadul abis*

Nah, pada tulisan ini saya akan cerita tentang pengalaman saya saat sidak (inspekSI nDak mendadAK) di salah satu mal yang ada di tempat saya berdomisili sekarang yaitu Cibinong, yang gosipnya sedang melegalisasi yel-yel dengan format "cibi..cibi..cibi...hak..hak..haaaaa" 

*twiboy garis keras*

Cibinong adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor yang kebetulan ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Bogor berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor ke Kecamatan Cibinong di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. 

*informatif abissss*

Oh ya, berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, status Cibinong berubah dari kecamatan menjadi kota lho. Tapi berubahnya cuma namanya aja sih karena faktanya Cibinong tetep dipimpin sama Camat. Bukan Walikota. Tapi at least, status "kota" ini lumayan meningkatkan statutisasi harga diri saya di mata keluarga dan handai taulan. Anak kota ma meennn..

Nah, sebagai warga (calon naturalisasi) Cibinong yang sebagian besar waktu hidupnya habis untuk bekerja, nonton dorama, dan ngepoin akun gosip lambe turah; ngemol (baca: nge-mal) adalah salah satu sarana untuk lari dari pahitnya kenyataan dan kejamnya ibu kota. Tempat ngemol paporit saya dan keluarga adalah Cibinong City Mall. Meski gak ada agenda rutin untuk sidak ke mal ini, namun sudah menjadi kebiasaan kami kalo lagi bete (bukan-birahi-tinggi), suntuk, hidung mampet, kulit pecah-pecah, susah buang air besar,  atau rumah mati lampu, langsung kuy cabs ke mal ini.

*gaol abis*

Sumber disini

Ntah kenapa, secara sadar gak sadar (gak sadar-sadar mungkin yaa), pada bulan April ini, kami lumayan sering mampir ke Cibinong City Mall. Oh ya, keluarga kami juga punya panggilan kesayangan untuk mal ini. Kami menyebutnya CICIMOL. Lumayan cute dan kekinian banget kan?? hahaha.. Back to leptop. Mungkin sampai tulisan ini dibuat, hampir enam kali kami sudah berkunjung ke Cicimol. Secara statistik, artinya setiap empat hari sekali kami mampir ke Cicimol. Statistik ini tidak menunjukkan kalo rumah kami sering mati lampu, hidung mampet, kulit pecah-pecah atau susah buang air besar yaa.. Ini lebih ke arah kami memang lagi beneran suntuk sama butuh beli barang ini itu juga. Keluarga kecil kami kalo belanja lebih happy beli dengan skema printilan daripada borongan. Karena lupa mau beli apa pas udah di tekape juga sih hehehe..

Iya..ada "hampir" dalam kata hampir enam kali. Hampir ke Cicimol disini karena ada suatu momen dimana pas kami mau ke Cicimol, eh hujan terus dengan derasnya. Jadilah kami menunggu di rumah dalam ketidakpastian, kehampaan, dan kedinginan. Yahh..setidaknya niat saja sudah ada pahalanya kan??

Pengalaman saat ngemol di Cicimol pun beraneka ragam. Mulai dari yang ke sana pas mal masih belum buka sampai kita sekeluarga masih disana sampai waktu mal sudah tutup. Lengkap. Komprehensif. Konstruktif.

*apaan sih*

Saking seringnya berkunjung dan beraneka ragamnya pengalaman mistis yang saya rasakan, tanpa sadar saya jadi kepo dengan beberapa detail yang ada di Cibinong City Mall ini. Ke-kepo-an ini membuat saya akhirnya ngeh dengan beberapa hal terkait mal ini. Saya langsung buat daftarnya yah.

"Jerennggg..jerenggg..
Jrenggg...jrenggg...jereengg" --> <-- i="">ceritanya backsound
.

Inilah 10 hal yang saya baru ngeh tentang Cibinong City Mall di Bulan April 2018. Nomor 5 bakal bikin kamu terkejut.

  1. Saya baru ngeh kalo mushola di Cicimol ini lumayan banyak dan representatif. Dengan ukurannya yang mungkin hanya seperempatnya Mall Grand Indonesia, Cicimol punya tiga mushola yang luasnya cukup representatif. Posisinya ada satu di lantai Lower Ground dan dua mushola berada di lantai 2 yaitu dekat dengan XXI Cinema dan satu lagi depan tenant Informa. Beda dengan kondisi mal lain yang saat maghrib selalu menjadi mimpi buruk bagi para tukang ngemol syariah seperti saya ini. Tau sendiri kan gimana mushola di mal-mal lain yang seringkali menyediakan mushola "asal ada". Asal ada disini maksudnya ya asal ada. Tempatnya seadanya aja. Kadang kecil dan sempit banget. Belum lagi antrinya kayak antrian Ipheno X pas grand launching. Saking panjang antri buat solat magribnya, pas udah mau solat maghrib, eh adzan solat subuh berkumandang. Nah, di Cicimol niscaya kita gak bakalan antri lama untuk solat maghrib karena tiga mushola yang dimiliki mereka cukup luas. Meski gak seluas Masjid Istiqlal juga sih. Selain luas, musholanya juga rapi dan wangi, Disediakan pula Al Quran, sarung, dan mukena yang cukup di masing-masing mushola. Yah.. lumayanlah buat menenangkan jiwa yang terkoyak pasca keluarnya dana tak terduga akibat kalapnya belanja.
  2. Saya baru ngeh kalo jumlah lantai di Cicimol meski secara fisik ada lima lantai, tapi secara tertulis, ternyata Cicimol cuma punya dua lantai. Sisanya berupa variasi nama ground. Ada lower ground, ground floor, dan upper ground. Jadi kalo digabungin, urutan lantainya lower ground, ground floor, upper ground, lantai 1, dan lantai 2. Jadi gak salah kan kalo saya bilang cuma ada dua lantai. Gak tau juga sih kenapa gak dibuat lantai satu sampai lima gitu. Yang pasti ini bikin ribet pas ngajak ketemuan gebetan hasil pencarian dari aplikasi Tinder. Bayangkan kita bilang janjian di lantai 2, eh doi malah nunggu di Ground Floor atau Upper Ground. Gara-gara lantai, ketemuan gagal, kencan berakhir fatal, pacaran batal, hidup makin gak normal. So mindblowing.
  3. Saya baru ngeh kalo tempat parkir kendaraan Cicimol luas banget. Meski malnya gak besar, Cicimol punya lahan parkir yang luas banget. Ada tiga kawasan parkir yang bisa digunakan untuk para driver dan rider. Kawasan parkir di dalam gedung, kawasan parkir VIP yang berada di depan mal, dan kawasan parkir di luar mal yang berada di sebelah Cicimol. Kalau pun misal masih overload, kendaraan akan diarahkan untuk parkir di depan kawasan Ruko Cibinong City Center yang juga mempunyai lahan parkir yang mumpuni. Selain gak perlu riweuh nyari parkir, parkiran di Cicimol juga sitimewa karena menyediakan parkiran khusus supercar, motor besar, bahkan sepeda. Makin asoy dah kalo ke mal ini.
  4. Saya baru ngeh kalo jumlah toiletnya banyak dan lumayan bersih. Keberadaan toilet yang banyak dan bersih adalah sebuah keharusan. Ya setidaknya buat saya yang punya kebiasaan "menandai wilayah" layaknya kucing alias beser-an. Toilet di Cicimol lumayan banyak. Di masing-masing ujung lantai terdapat toilet untuk cowok dan cewek. Di beberapa lantai juga ada toilet untuk kawan-kawan difabel dan nursery room untuk buibu sama pakbapak yang bawa bayi dan batita. Toiletnya juga dilengkapi dengan kaca segede gaban. Jadi lumayan banget buat ngaca dan sarana swafoto. Oh ya, khusus toilet ceweknya juga enak karena ada sofanya. Jadi buat kamu wahai para wanita, tenang dan jangan rusuh. Kalian bisa duduk-duduk cantik sambil nunggu gilirannya. 
  5. Saya baru ngeh kalo pukul 8 pagi bukan waktu yang tepat buat ngemol. Ini sih saya memang sengaja hadir di mal pukul 8 pagi karena nemenin anak yang ikut lomba mewarnai di salah satu tenant yang ada di Cicimol. Sekalian ngerasain sensasi ngemol pagi buta. Ternyata ngemol pukul 8 pagi memang bukan waktu yang tepat karena, jelas, malnya aja belum buka. Karena mal belum buka, tentu sistem pendingin dan penerangan ruangan juga belum berjalan dengan baik dan tenant juga belum pada buka. Jadilah kita kepanasan dan nganggur. Untungnya panitia penyelenggara membuka tenant-nya sendiri ditambah beberapa booth makanan dan minuman tambahan. Jadilah booth itu rame bingits. Harusnya momen-momen acara pagi ini bisa jadi momen untuk menambah pemasukan lho buat tenant-tenant yang lain. Sayangnya mereka lebih memilih buka tepat waktu sesuai waktu buka mal. Oh ya, jam operasional Cicimol mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB.  Beberapa kali mal ini juga ngadain late night shopping sampai pukul 24.00 WIB. Seru juga ternyata belanja tengah malam. Yah..meski ujung-ujungnya juga ke mushola sambil meratapi terkoyaknya dompet akibat kalap belanja.
  6. Saya baru ngeh kalo ada banyak tempat duduk umum di Cicimol. Ini nih yang menarik. Dari sekian mal yang saya pernah kunjungi, Cicimol adalah satu dari sedikit mal yang menyediakan fasilitas tempat duduk umum. Tempat duduk umum ini sangat bermanfaat sekali terutama saya beserta kaum suami lainnya saat menunggu pasangannya masing-masing berasyik masyuk belanja. Di tempat duduk inilah, kaum suami anggota Ikatan Suami Takut Istri berkumpul untuk merawat tenun persatuan antar-masing-masing anggota sekaligus berharap dompet tidak terkoyak semakin parah. Keberadaan tempat duduk ini jelas sangat urgen buat para kaum kami. Jadi buat mal-mal yang lain. Tolong perhatikan kebutuhan kami. Merdekaaaaa!!!!!
  7. Saya baru ngeh kalo Automatic Teller Machine-nya lengkap dan menyediakan Automatic Teller Machine (ATM) dengan fasilitas tarik-setor tunai. Keberadaan ATM menjadi keharusan dalam setiap mal. Selain variasi banknya, jenis ATM yang ada kini juga menjadi hal yang sangat penting bagi para pengunjung. Jenis ATM yang lagi ngehits sekarang adalah ATM Setor-Tarik Tunai. Nah, salah satu tenant di Cicimol sudah menyediakan hal ini. Adanya ATM kombinasi Setor-Tarik Tunai ini jelas sangat membantu generasi milenial seperti saya ini yang sangat malas antri di bank. Belum lagi kalo kita hanya bisa keluar kantor pas jam istirahat. Masalahnya, jam segitu beberapa bank sudah masuk waktu istirahat atau kalau pun masih buka, yang melayani cuma sedikit. Habislah waktu istirahat kita buat ngantri di bank. Laparlah kita dibuatnya. Nah, keberadaan ATM setor-tarik tunai di Cicimol ini pasti sangat membantu kita melaksanakan dua pekerjaan dalam satu waktu. Setor uang plus beli makan atau malah belanja (trus buat apa disetor??). Eh tapi bener lho, saya pernah ngantri di ATM yang mana semua orang yang ngantri di ATM tersebut pada setor uang semua. Ternyata yang malas ngantri di bank bukan hanya saya saja hehehe.. Pas terakhir kesana, bahkan tenant Bank BCA mengganti semua ATM-nya dalam bentuk setor tunai semua. Ini menyenangkan sekali. Semoga bank-bank yang lain mengikuti jejak Bank BCA di Cicimol untuk sadar terhadap kebutuhan generasi sekarang dan kembali ke jalan yang pengunjung butuhkan.
  8. Saya baru ngeh kalo kuliner di Cicimol sangat variatif. Harus diakui bahwa fungsi mal sekarang tidak hanya menjadi tempat belanja. Mal pun kini menjadi tempat berbagai macam kegiatan. Mulai dari meeting, konser, jalan-jalan, atau hanya sekedar nongkrong. Dan kesamaan dari semua kegiatan tersebut adalah sama-sama membutuhkan variasi kuliner yang beraneka ragam. Dari ringan sampai berat. Cicimol cukup mumpuni menyediakan ini semua. Tenant kuliner yang ada di Cicimol lebih dari cukup untuk memenuhi hasrat kelaparan para pengunjung disana. Mulai dari makanan khas nusantara, western, chinese, fast food, sampai dengan snack yang beraneka ragam. Kemarin kesana, kue artis punyanya si Shireen Sungkar juga baru buka. Makin ajiblah hengout di Cicimol. Oh ya, baru ngeh juga kalo bulan April ini, di Cicimol lagi diadakan festival kuliner nusantara. Namanya Gebyar Masakan Nusantara. Kayaknya ini nih yang bikin saya dan keluarga tanpa sadar makin sering ke Cicimol bulan ini. Menu nusantara yang disediakan di festival ini asoy geboy. Es krim goreng, gudeg, pempek, bakso, dan masih banyak lain. Ada es krim turki juga. Bagi yang belum nyobain es krim turki, cobain deh sensasinya. Review sekalian deh. Es krim turki yang dijual di festival kuliner ini lembut banget. Belum lagi sensasi dikerjain sama yang ngejual. Meski gak parah kayak versi asli yang ada di negara Turkinya, tapi lumayan bikin keki sampai bikin anak nangis. Kanara (anak saya) aja sampai nangis dikerjain. Tapi habis itu langsung ngabisin es krimnya dengan hanya membagi saya satu jilat dua jilat aja hahahaha...
  9. Saya baru ngeh kalo banyak moda transportasi yang ada di Cicimol. Ini yang menurut saya keren dalam konsep pengembangan Cicimol. Salah satu yang saya sukai adalah menjadikan Cicimol sebagai terminal moda transportasi bayangan. Di dekat Cicimol, sudah ada shelter untuk bis tujuan Cibinong-Bandara Soekarno Hatta PP. Lalu juga Cicimol juga jadi tempat ngetem Transjabodetabek yang terintegrasi dengan Trans Jakarta dengan tujuan Cibinong City Mall - Plaza Senayan PP dan Cibinong City Mall - Grand Paragon Jakarta PP. Belum lagi posisi Cicimol yang dilewati moda transportasi tujuan Jakarta-Depok-Bogor yang membuat Cicimol cukup strategis untuk dijadikan shelter untuk menunggu ratusan purnama moda transportasi yang ingin digunakan.
  10. Saya baru ngeh kalo ada klinik darurat di Cicimol. Keberadaan fasilitas ini perlu diapresiasi karena sepertinya saya hampir tidak pernah melihat klinik darurat di mal-mal lain. Ini juga saya baru ngeh karena memang lokasinya hampir tidak terlihat sama sekali. Tapi ya karena saya kepoan, jadi ketahuan deh. Ruangannya berada di lantai Lower Ground dekat tenant Guardian. Lokasinya di belakang eskalator yang menuju pintu keluar. Sayangnya beberapa kali saya perhatikan, ruangan klinik seringkali gelap dan tidak ada dokter jaga. Yah mungkin ruangan ini memang baru diaktifkan ketika ada pengunjung yang berada dalam kondisi gawat. Gawat disini dalam konteks kesehatan yaa.. bukan dalam konteks hubungan asmara atau keuangan.

- habis dikerjain abang2 es krim turki, ayahnya gak kebagian -




- tempat duduk umum -


- mbak kasir yang ramah banget -


- habis nangis, terbitlah jalan-jalan -


- lomba mewarnai tapi mal masih tutup -
- bisa minjem wheelchair atau baby stroller -

- kebiasaan penonton endonesa :( -

- klinik di CICIMOL -



- ada sofa di toilet wanita. Goks -

- mushola yang keren banget -

- tempat duduk umum yang banyak banget -


Nah. Itulah sepuluh hal yang saya baru ngeh setelah ngepoin Cibinong City Mall. Well, semoga mal ini terus meningkatkan kualitasnya karena denger-denger sudah ada beberapa calon mal lain yang akan berdiri di deket kawasan Cicimol. Jangan buat kami berpaling hati yaa.. Ngemol itu berat. Biar kami saja.