Jumat, 14 Oktober 2016

REVIEW: LEMONGRASS RESTO


Yeaaahhh....
 
Ini adalah tulisan pertama saya yang akan berisikan pengalaman dan review saya pada saat berkunjung ke suatu tempat. apapun, bagaimanapun, dan dimanapun tempatnya. Niscaya selanjutnya, tema tulisan review ini akan menjadi salah satu topik dalam blog saya.

Dan... yang menjadi korban tulisan “review” perdana saya kali ini adalah LEMONGRASS RESTO. Restoran ini mengambil tempat di Jalan Raya Padjajaran Nomor 21, Kota Bogor. Lokasi tepatnya langsung via Google Map aja yah gaes. 



Oke. First thing first, Saya agak bingung saat melafalkan nama restonya. Apakah lemon-gras? lemong-ras? lem-ongras? lemongras? atau le-mongras?? 
Soalnya tulisannya digabung men... Kalo tulisannya digabung seperti itu, bisa jadi saya akan membacanya dengan “lemongras” duonk. Iya deh.. Mungkin buat beberapa orang ini gak penting, tapi buat saya, ini juga gak penting sih hehehe.. 
Cuma ya.. agak janggal aja kalo dibacanya dengan langsung disambung. lemongras. Lafal yang aneh untuk sebuah resto.

Kebetulan saya kesana bersama seluruh anggota Keluarga Rempong (ini sebutan khusus buat keluarga kecil saya). Keluarga Rempong terdiri atas:
  1. Saya selaku Presiden Direktur merangkap driver dan juru cuci;
  2. Nyonya selaku Menteri Koordinator Perekonomian, Sumber Daya, Informasi, dan Kerumahtanggan (Menko Perusaktangga); dan
  3. Mbak Bos K selaku ... pupuk bawang.
Keberadaan resto ini diketahui berdasarkan informasi yang didapatkan langsung dari instagram oleh Menko Perusaktangga. Poto-poto yang ditampilkan sih oke punya dan instagramable. Menko Perusaktangga jelas penasaran untuk berkunjung kesana donk. Setelah melancarkan lobi sana-sini dengan ancaman, akhirnya kami sepakat untuk berangkat ke sana.

Tanggal 1 Oktober 2016 adalah tanggal yang kami pilih untuk berkunjung kesana. Informasi yang kami dapat bahwa resto ini selalu ramai ketika jam makan siang dan jam makan malam. Lebih rame lagi kalo malam minggu. Ramainya bisa ampun-ampunan. Masalahnya adalah, kami kesananya pas malam minggu.

Mengetahui hal itu, akhirnya kami berangkat ke sana sorean. Jam setengah 5 kami sampai ke TKP dan whaallaaa.... Tampilan awal restonya bagus banget. Selesai parkir, kawan-kawan akan langsung disuguhi suasana asri yang menenangkan hati (halaaahhh). Kami sempat kebingungan saat mencari pintu masuknya karena memang tidak ada tanda dimana pintu masuknya. Eh, ternyata pintu masuknya ada disisi sebelah kanan resto ini. Cukup sempit karena hanya memuat 2 orang tapi instagramable banget. Secara sok pilosopi saya, lorong ini sengaja didesain untuk memberi informasi awal kepada para pengunjungnya bahwa ada kejutan yang akan kalian dapat.


"Lorong Masuk"


Dan... benar. Ramenya udah ampun-ampunan. Kami sudah masuk waiting list dengan urutan nomor 10. Apa kabar kalo kami dateng habis maghrib?? Ternyata resto ini memang cukup populer juga yaa.. Ada space yang disediakan pihak resto untuk pengunjung yang masuk kategori waitinglist. Tidak ada tempat duduk tapi disediakan sandaran untuk bersandar (ya iyalah...) 

Akhirnya setelah setengah jam menunggu, kursi kami pun sudah tersedia. Dann...kami ditempatkan di posisi yang mantep banget karena langsung berhadapan dengan area taman. 




Saran kami, kalo mau menikmati makan malam, hindari makan di area tamannya yaa.. Lumayan remang-remang soalnya. Jadi agak susah membaca menunya dan agak susah melihat lawan bicara kita. Well..tapi itu selera juga sih.. 

Menurut saya, spot yang paling baik di Lemongrass Resto adalah spot yang saya duduki sekarang. Eh tapi ada yang lebih baik lagi sih. Di pojokan bawah sebelah kiri tangga yang ke area taman. Itu lebih mantep lagi. Sayang, rezeki kami disini. 

Pemandangan di hadapan kami adalah kolam air mancur dan tempat makan di area makan. Kalo malam bagus banget. Sayangnya kalo malam, posisi kolam agak tidak terlihat karena ya remang-remang itu. Pas kami datang, ada anak yang tercebur kesana karena memang tidak terlihat dari jauh. Jadi saran buat pengelola Lemongrass Resto, tolong untuk area kolam di deket taman bisa diterangin atau diapain gitu supaya pengunjung bisa lebih aware kalo disitu ada kolam. Biar lebih safety buat pengunjung lah.


Pelayan dengan ramah memberikan menu kepada kami. Dari daftar menu dan suasana resto dapat dilihat bahwa resto ini memang sangat cocok untuk bercengkerama bersama keluarga atau teman2. Tapi tidak untuk pengunjung yang niatnya memang untuk makan saja. Menu makanan beratnya tidak terlalu banyak. Nah..karena kami membawa Si Pupuk Bawang yang mulai kelaparan, tanpa berlama-lama, akhirnya kami memilih I fu mie Ayam, Chicken Wing, French Fries, Onion Rings, Nasi, dan Avocado Juice.







 "Ini sudah diambil 5 biji"

Bagaimana rasa makanannya?? Sesuai dengan suasananya. Uenak tenaann... Recommended lah. Salah satu pertanda bahwa suasananya nyaman dan makanannya enak adalah Si Pupuk Bawang bawaannya happy trus joget-joget deh.. 

Bagaimana harganya?? Masih wajarlah ya..range harganya antara IDR 19K sampai IDR60K per menu. Tapi dengan suasana yang didapatkan, masih worth it lah yaa.

Overall, resto ini saya beri nilai 8,5/10. Cucok banget kalo bawa keluarga besar atau teman. Tapi inget jam sibuknya yaa.. Sebaiknya reservasi dulu kalo memang ingin berkunjung pas jam sibuk.

Nah, ini sedikit dokumentasi untuk review resto ini. Anak Istri bahagia = Resto enak.






 




Nah, demikian sedikit review dari saya. Semoga bermanfaat buat yang mau nguliner di area Bogor dan sekitarnya.

See ya di tulisan selanjutnya yaa... Tanggapan, kritik, dan saran, langsung di kolom komentar yaa.. Jangan lupa isi juga polling di bawah kolom komentar yaa..


Cheers,

Rabu, 12 Oktober 2016

BELAJAR HUKUM: SEMUA SAMA DI MATA HUKUM

Baru-baru ini, ramai pake bingits di linimasa, berita tentang seorang pejabat tinggi madya di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM menggugat ke pengadilan seorang pengusaha laundry kiloan karena jas dan batiknya yang “rusak’ setelah dicuci di laundry kiloan tersebut. Trus gugatannya diunggah, digoreng media cetak maupun online, dan whaaallaa...jadilah seperti ini..
Tulisan ini tidak akan membahas siapa yang benar dan siapa yang salah. Tulisan ini akan membahas tentang hak menggugat seorang pejabat. Pasca berita tentang pejabat menggugat pengusaha kiloan ini viral, banyak hujatan dan komentar negatif yang muncul oleh netizen dan masyarakat. Tentu ini ditujukan kepada pejabat tersebut.


Setelah dibaca, rerata komentar masyarakat adalah pejabat tersebut arogan, jahat, dsb karena menggugat rakyat kecil. Ada anggapan masyarakat kalo seorang manusia yang kebetulan menjadi pejabat dianggap arogan kalo menggugat masyarakat yang-selalu-dianggap-kecil-dan-lemah. In My Humble Opinion, ini sesat banget. 

Sesuai dengan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, maka seluruh tindakan harus berlandaskan, dilaksanakan, dan dipertanggungjawabkan secara hukum. Dalam BAB XA Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 juga menyebutkan bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakukan yang sama di hadapan hukum”. 

Dari pasal-pasal tersebut menyebutkan secara jelas bahwa tidak ada pembedaan manusia di mata hukum. Iyalah..liat deh frasenya. “SETIAP ORANG” bla..bla..bla.. Dalam RBG/HIR atau biasa disebut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata, tidak disebutkan pembatasan dalam klasifikasi latar belakang penggugat. Artinya semua orang bisa menggugat di pengadilan. Mau dari latar belakang pengusaha, tukang bakso, bahkan presiden, semua sama di mata hukum. Tidak ada pembedaan.

Baca juga: Angkatan Geser

Jadi tindakan yang dilakukan sama pejabat ini sebenarnya sah-sah saja. Tidak ada yang salah. Masih ingat ketika SBY ketika menjabat sebagai presiden melaporkan dugaan “hate speech” ke polisi? Atau banyaknya kasus seorang istri yang menggugat cerai suaminya? Kira-kira samalah seperti itu.

Mengenai besaran gugatan ganti rugi?? nah ini yang harus diluruskan. Besaran gugatan ganti rugi secara hukum diserahkan ke penggugatnya. Biasanya ada dua tipe gugatan ganti rugi. Ganti rugi materiil yang lebih ke arah kerugian yang dialami langsung oleh penggugatnya. Yang kedua adalah ganti rugi immateriil yang hitungan besarannya dihitung berdasarkan kerugian tidak langsung atau akan terjadi. Makanya rerata gugatan ganti rugi immateriil ini besarannya bisa gak karu-karuan. Faktanya, seringkali hakim dalam memutus besaran ganti rugi, hanya memperhatikan gugatan materiilnya.

Lalu mengapa netizen menghujat tindakan pejabat ini??

Ada beberapa hal yang menyebabkan publik beropini sedemikian negatifnya. Yang pertama adalah latar belakang praktik hukum yang seringkali tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Karena merasa senasib sepenanggungan, ya muncullah “jiwa korsa” ini. Meskipun ini juga tidak bisa dijadikan pembenaran. 

Yang kedua adalah faktor media. Prinsip bad news is a good news benar-benar digunakan oleh media saat ini tanpa memperhatikan prinsip cover both side. Belum lagi judul berita yang dibuat sangat bombastis padahal isi beritanya bahkan tidak sebombastis judulnya. Terutama media online nih. Judul berita kok kayak Koran Lampu Merah. 

Yang ketiga adalah kebiasaan kita semua membaca dan men-share berita HANYA dengan membaca judulnya tanpa melihat substansi atau melakukan “kerennya” tabayyun dulu. Belum lagi ditambah dengan komentar-komentar yang justru memprovokasi dan memperpanas situasi. Iya kalo beritanya benar, kalo beritanya salah kan kasihan yang jadi korban. Kita juga turut serta melakukan fitnah, bullying, bahkan pembunuhan karakter. Ini kejam.  Sayangnya kita seringkali tidak merasa seperti itu.


Yah, moral story dalam tulisan kali ini adalah di mata hukum, SETIAP ORANG memiliki kedudukan yang sama. Yang kedua, waspadalah kalo nge-share berita yang belum ketahuan benar atau tidaknya. Crosscheck atau tabayyun dulu..

Okelah..

See yaa di tulisan selanjutnya...

Rabu, 05 Oktober 2016

BERGURU DI BPSDM KEMENKUMHAM: ANGKATAN GESER

Hal yang pertama kali terpikirkan saat ditugaskan oleh Penggede untuk berlatih ilmu kanuragan di Padepokan Pengayoman adalah siapa dan bagaimana classmate-ku nanti??
 
Oke..oke..mungkin bukan yang pertama kali juga... 

Ibarat kalo di sistematika penulisan karya tulis, mungkin masuk sub bab 1.2. Karena yang 1.1 tentu nasib keluarga yang akan saya tinggalkan selama (rencananya) 75 hari. Dan semua sub bab ini masuk dalam BAB I dengan judul PERTAMA KALI DIPIKIRIN. (ngomong ape sih...)

Kenapa classmate menjadi yang saya khawatirkan?? 

Jelas ini karena angka 75 hari. Dengan situasi ideal, maka saya akan menghabiskan 75 hari ke depan bersama mereka. Dari pagi sampai malam. Dari makan bareng sampai tidur bareng. Jadi ya...they will be my second family for 75 days. And i'll better be ready for it..


Dan...
Sampai dengan minggu kelima, my classmate is really becoming my second family. Proses nge-blend diantara kita, menurut saya, tergolong cepat banget. Tidak sampai dua hari kami sudah saling ngebully mencela satu sama lain. For some reason, ini pertanda yang baik karena masing-masing pribadi sudah mulai membuka diri. And thanks to materi Dinamika Kelompok yang menjadi katalis untuk bikin kita nge-blend satu sama lain. 

Kita akhirnya menamakan kelas kita dengan nama "Angkatan Geser". Geser disini maknanya adalah geser otaknya. Ini adalah representasi kami yang senasib sepenanggungan saat  sudah mulai setres ngadepin materi yang bejibun. Yah..otak kami semua sudah geser hampir 30 derajat dari normal. Ini baru 35 hari. Apa kabar kalo udah 75 hari??


Eniwei, saya perkenalkan dulu anggota Angkatan Geser.

  • Imam “The Ketua Senat Seumur Hidup” Ramdhani. 
Ketua senat disini fungsinya mirip-mirip sama ketua kelas. Doi berasal dari kementerian yang ngurusin masalah agama di Indonesia. Ini alasan kami semua sepakat menunjuk beliau sebagai Ketua Senat. Iya. Ini alasan sangat absurd sekaligus alasan yang dicari-cari dalam memilih Ketua Senat. Tapi kami tidak pernah menyesal memilih beliau. Karena beliau sampai dengan tulisan ini ditulis mampu mengemban amanah menjadi Ketua Senat dengan sangat baik. Jadi tidak ada alasan kami untuk "meng-impeachment” beliau.  Denger-denger beliau akan bergabung dalam organisasi “Ikatan TIger Liar” ketika pensiun nanti. 
Oh ya, organisasi yang tadi tolong jangan disingkat dengan membaca huruf besarnya aja yaa..  
  • Dadang “Tarahu Sumedang” Rustandi
Beliau di angkatan kami menjabat sebagai Wakil Ketua Senat merangkap Dewan Syuro Angkatan Geser karena secara umur (dan tampang), beliau tergolong sangat senior (baca:tua). Beliau berasal dari pemerintah yang ngurusin Kabupaten Sumedang. Rajin shalat, pendiam, dan tidak sombong.  Mirip banget kayak Kang Kabayan yang kena anoreksia.


  • Yogi “The Rusuhmaker” Hartanto.
Beliau ini tanpa tidak sengaja ditunjuk menjadi Sekretaris Angkatan Geser. Tidak ada alasan khusus sih menunjuk beliau jadi sekretaris. Lebih ke arah bagi-bagi jabatan aja. Hehe... Beliau ini adalah salah satu tukang rusuh ice breaker di angkatan kita. Sebagai sekretaris, tugas doi ya bangunin bosnya dengan ucapan “sudah pagi bos..” (dengan suara mendesah).


  • Santi “The Cantik Tapi Galak Girl” Noviana
Naaaahhh...ini yang menjadi salah sembilan primadona dalam angkatan ini (Karena ceweknya emang cuma sembilan). Beliau berasal dari kementerian yang kerjaannya ngatur-ngatur industri di Indonesia.  Beliau bertugas sebagai bendahara angkatan kami.  Kalo ndak salah, Ketua Senat yang langsung nunjuk beliau jadi Bendahara dengan alasan hak prerogatif. Ini mah modusnya Ketua Senat sih.. Saya sendiri sih mikirnya doi dipilih karena cantik. Eh ternyata intuisi Ketua Senat memang benar-benar tajam. Dibalik parasnya yang ayu, tersimpan kegalakan dan kejutekan yang luar biasa. Kalo marah, doi bisa ujug-ujug berubah jadi Hulk berjilbab dengan kekuatan Super Saiya 3 (bayangkan sosok berbadan gempal dan berwarna hijau yang berjilbab yang bisa terbang yang muncul efek tenaga di sekitar tubuhnya yang bisa ngasih bola semangat sampek ngancurin satu planet). Kelebihan inilah yang membuat teman-teman pada taat bayar iuran mingguan. So beware kalo ketemu sama cewek satu ini. 


  • Jhon “Pantau” Martin
Doi berasal dari badan yang ngawas-ngawasi acara pemilu. Roomate saya. Lagi siap-siap mau kawin. Tukang (di)bully di angkatan. Ahli di bidang poto candid. Mampu menebak karakteristik cewek hanya dengan melihat betisnya. What an special ability!!! 


  • Christopher “Belut Listrik” Tobing
Beliau juga berasal dengan lembaga yang sama dengan si Jhon. Silent Killer. Sahabat sekaligus musuh bagi Jhon.  Doi selalu mampu membuat Jhon bertekuk lutut hanya dengan gambar dan poto editan. Anehnya, beliau tidak pernah mau difoto. Alesannya takut kegantengannya tersebar.


  • Muhammad “Mbantul” Safii
Beliau berasal dari dewan perwakilan rakyat Kota mBantul.  Sosok berbadan tegap yang humoris nan melankolis. Doi bisa aja tiba-tiba meneteskan air mata saat nonton Tom and Jerry. "Kasihan ibu-ibu yang ngasuh Tom. Rumahnya gak pernah rapi" ujar doi kalo ditanya alasan doi kenapa sedih. Sungguh halus perasaan beliau ini. 


  • Wawan “Dispora”Wijaya
Doi berasal dari pemerintah yang ngurusin Provinsi Bengkulu. Beliau demen banget yang namanya olahraga. Ahli di olahraga tenis, sepak bola, basket, dan gundu. Mirip banget sama saya kan. Bedanya saya ahli di bidang nontonnya aja.


  • Herry “Kelsen” Sianturi
Beliau berasal dari pemerintah yang ngurusin Kabupaten Bangka Tengah. Julukan Kelsen diambil dari salah satu ahli hukum ternama di dunia. Hans Kelsen. Beliau ini sangat suka dengan filosofi hukum dan selalu menemukan hal-hal yang kita semua bahkan tidak terpikirkan. Itu yang saya salut dari beliau ini. Jadi memang pantas kau menyandang gelar Kelsen bang!! Hail Herry!!!


  • Rachman “The Lover” Arief
Salah seorang yang terpintar di kelas adalah kawan saya satu ini. Pengetahuannya yang luas membuat semua orang terhenyak ketika doi ngomong. Namun sayang masih jomblo. Kita sih lagi nyoba nyomblangin doi sama sang Hulk Berjilbab dengan kekuatan Super Saiya 3 karena sama-sama jomblo. Siapa tau mereka bisa fusion trus satu angkatan dibikin rumah deh di surga karena berhasil nyomblangin. Amiiinn..


  • Abdul “Tanah Abang” Rozak
Bang Rojak. Begitu saya memanggilnya. Beliau berasal dari kementerian yang ngurusin masalah sosial di negeri ini. Salah satu ice breaker di angkatan kita. Senior tapi mampu membawa diri pada saat bergaul sama yang muda-muda. Mengklaim dapat menarik perhatian banyak cewek dengan kalimat “Tanah Abang luas lho neng..”


  • Wahyu “Upi” Tri Palupi
Beliau berasal dari pemerintah yang ngawal Kabupaten Magelang. Sosok keibuan yang suka ujug-ujug nyamber kalo pas diskusi. Semangat banget kalo ngomongin Magelang. Sepertinya ibu satu ini ditugaskan khusus untuk mempromosikan (masalah) Magelang.


  • Zhauri “Merdeka!!” Ismadhani
Doi berasal dari kementerian yang ngurusin hutan dan lingkungan hidup. Tipikal emak-emak aktivis yang selalu berada di garda terdepan dalam perlindungan Hak Asasi Hewan. Aktivis abis. Mirip banget sama Ratna Sarumpaet. Semangatnya lho yaa... Macan pelantang (microphone) banget. Kayaknya pendiam, tapi kalo dikasih pelantang langsung orasi deh. Merdeka!!!


  • Belly “The Suara Berat” Tamela
Salah satu senior yang pengalamannya banyak banget. Mungkin karena udah sering makan asam garam kehidupan.  Suaranya yang berat, menjadikan beliau sosok yang berwibawa dan tanpa sadar mampu mengintimidasi mempesona pengajar. Beliau dari pemerintah yang ngurusin Provinsi Bangka Belitung. Bisa banget untuk diajak hang out atau ngopi-ngopi cyantik. Sangat aktif berdiskusi dan jaringan relasinya luar biasa. (Sengaja nulis yang baik-baik. Takut kualat)


  • Teuku “Internet Positif” Fardhan
Beliau berasal dari kementerian yang sukanya ngeblokir situs-situs gak jelas. Sepintas kalian tidak akan tahu kalo beliau lulusan luar negeri. Tapi kalo beliau sudah berdiskusi, makin gak keliatan kalo beliau lulusan luar negeri. Gak ding..bercanda. Wawasannya tentang dunia informatika mumpuni banget. Stok “pilem”nya juga hampir tak terbatas. Di angkatan kami, beliau secara tidak langsung ditunjuk menjadi “Menteri Penerangan”.

 

  • Yudha “The Diberdayakan Perempuan Man” Priasuharyo
Seperti julukannya, beliau berasal dari kementerian yang sukanya mberdayain wanita dan mglindungin anak. Sosoknya kalem tapi jangan salah..dengan usia semuda itu, beliau udah menjadi pejabat dan pengalamannya di bidang hukum luas banget. Biasa banget deh!!


  • Cahya “Syekh Puji” Sukma Nugraha
Sosok satu ini disebut syekh puji karena hobinya yang melihara jenggot. Kalian bisa liat yang mana orangnya dari foto di atas. Beliau berasal dari pemerintah yang ngurusin Kabupaten Belitung. Sosok gaul tapi tetap family man. Doyan banget koleksi dan utak-atik mobil tua.


  • Wahyu “Tukang Nanya Kritis” Hidayatulloh
Denger-denger mas yang satu ini sudah ditarget sama para pengajar di sini. Bukan apa-apa, doi seneng banget bertanya yang berat banget dan beberapa pengajar rupanya tidak menyangka ada pertanyaan itu. Dan beliau tidak akan berhenti sebelum terpuaskan atau waktu coffee break atau waktu pulang. Beliau berasal dari badan yang ngurus kepegawaian negara. Salah satu orang yang idealis dan open minded. Asyik banget kalo diskusi sama doski.


  • Ika “Seksi Konsumsi” Ratna Widiastuti
Demen banget kalo deketan dengan ibu satu ini. Pasokan konsumsinya bisa unlimited khususnya yang mengandung MSG, setidaknya ke saya. Jadi ya, mohon maklum saya bakal rada-rada bego dikit kalo ditanya. Eniwei, beliau berasal dari komisi yang ngurusin pengaduan masyarakat di seluruh Indonesia.


  • Endini “Tuan Rumah” Sesotyaningtyas
Mbak jomblo satu ini berasal dari pemerintah yang ngurusin Kota Depok yang notabene menguasai tempat kami berguru. Mbak ini juga sangat kritis sekali saat bertanya. Gak ada yang berani melawan mbak ini. Secara doi tuan rumah. Denger-denger doi lagi disiapkan menjadi Kumendan Satpol PP Depok. Ini artinya ngelawan doi = siap-siap digusur. 


  • Endah “Suara serak-serak becek” Yuniningsih
Mbak Endah ini berasal dari lembaga perwakilan daerah. Selain hukum, doi juga ahli di bidang enterpreneurship. Ntah berapa bazar atau pameran yang beliau kuasai. Saya siap diendorse mbak!!! Salah satu yang khas dari mbak satu ini adalah suaranya yang serak-serak gimana gitu. Saya sih belum pernah denger kalo doi nyanyi. Tapi kalo saya jadi juri Indonesia Idol, saya akan bilang “kalo aku sih no!!”


  • Sari “The Silent” Yusmiati
Sosok misterius di angkatan kami. Tipikal ibu-ibu yang sayang banget sama keluarganya. Berprinsip talk less do more. Eh. Tapi jangan salah. Sekali berbicara, efeknya bisa kebawa sampai sekarang. Salah satu tag line beliau yang akhirnya kita pakai terus dalam kehidupan sehari-hari adalah “(nama orang) lah..lah..” Mungkin yang dari Belitung paham makna “lah..lah..” ini. Kalo ada yang paham, tolong tulis di kolom komentar yaa.. Ah iya. Beliau sendiri berasal dari dewan perwakilan rakyat di Cabang Provinsi Bangka Belitung.


  • Dina “The Anti Naik Bis” Febriana
Kalo ndengerin mbak ini ngomong, kita bisa tau doi dari mana. Kebetulan beliau ini juga berasal dari pemerintah yang ngurusin malioboro dan gudeg yu djum. Yup.. Jogja. Sosok keibuan yang anti banget naik bis. “Gak kebiasaan mas. Mabok aku kalo naik bis” jawabnya kalo ditanya kenapa gak mau naik bis. Ibu sosialitahh!!


  • Mutiara “The Prosecutor” Helena
Ibu satu ini berasal dari lembaga yang sukanya nuntut orang di pengadilan. Duetnya dengan mbak Ika selalu berhasil menyediakan konsumsi untuk angkatan kami semua. Tentu yang mengandung MSG. Kami curiga ini adalah salah satu upaya mereka untuk membodohi angkatan ini.


Nah..itulah 24 classmates saya. Angkatan Geser. Ini kesan yang saya dapet dari mereka selama 5 minggu saya mengenal mereka. Kalopun nanti ada yang baca lalu merasa tidak terima, saya juga menyediakan hak jawab kok. 

Nah. Kesamaan dari kami semua adalah, meski otak kami udah pada geser, sampai dengan minggu kelima ini kami kompak banget dalam menjalani materi. Tidak ada persaingan yang menjurus sikut-sikutan. Saling mendukung dan menghormati satu sama lain. Kalo ada kesalahan, minta maaf, selesai, lanjut berkawan lagi. Kelas yang aktif dalam diskusi tanpa saling menjatuhkan satu sama lain. 

Situasi yang cair sekali dalam artian kita semua bisa menjadi pribadi kita apa adanya tanpa harus ada yang ditutup-tutupin. Bercanda pun lepas saja, tentu dalam koridor bercanda yang pantas. Liburan bareng. Nonton bareng. Ngopi-ngopi cantik atau ngopi tipis2 bareng. Bahkan mandipun kita bisa barengan......waktunya. Ini yang membuat kami tanpa sadar merasa seperti keluarga yang siap membantu anggota keluarga lainnya kalo ada yang kesusahan.

Beberapa pengajar menyatakan bahwa angkatan kami meski banyak bercanda (ya karena otaknya udah pada geser itu),  adalah angkatan yang sangat baik dan aktif. Sampai tulisan ini dibuat yaa..

Bahkan dibandingkan kelas sebelah, kelas kami jauh lebih aktif dan kompak, baik dalam diskusi maupun dalam nge-bully-nya. Kami bahkan beberapa kali bisa nge-bully bercanda dengan pengajarnya lho. Iini momen dan pencapaian yang amazing spiderman..

Udah ah. Itu dulu aja. Intinya, i am so lucky to meet each of you. Banyak pelajaran dan ilmu yang aku unduh dari mereka semua. Bangga bisa seangkatan dengan kalian semua.

Nah, jadi baper kan... perut keroncongan..buat mie goreng dulu ah..

Yawis..  See ya di tulisan selanjutnya.



Cheers..