Sabtu, 24 Agustus 2013

Persiapan Nikah: Hal-Hal Yang Sering Terlewat dan Terlupakan..

Akhirnya..nulis blog lagi..

buseett..gak kerasa dah lama banget saya gak nulis..sampai-sampai ni blog waktu dibuka dah banyak sarang laba-laba trus ada gelandangan lagi asik tidur..trus debu-debu tebal yang menempel di setiap page blog ini..kasihan kau blog..maafkan penulis tampanmu ini..

Hehehe...dan..setelah selesai nyapu ma ngepel blog ini, well..pertama, gak nyangka bahwa ini adalah tulisan pertama saya dengan status yang berbeda. Yup..Alhamdulillah per tanggal 31 Maret 2013 (31313) kemarin saya resmi menyandang status istri suami dari seorang gadis yang sangat beruntung menjadikan saya sebagai suaminya..hehehe..

Sebagai senior nikah duluan, sudah sewajarlah saya memberi masukan-masukan kepada kalian yang mempersiapakan pernikahan dan membawa kalian ke the right path. Oleh sebab itu, pada tulisan kali ini saya akan membahas sedikit tentang hal-hal yang sering terlewat dalam mempersiapkan pernikahan.


Mempersiapkan acara pernikahan bukanlah perkara mudah. Banyak yang harus disiapkan. Mungkin sudah banyak tips-tips persiapan nikah mulai dari gedung,catering,dll.. tapi kali ini saya akan membagi tips2 yang anti mainstream, yang sering terlewat oleh para calon pengantin dan semua ini akan saya sajikan berdasarkan metode 5W 1H


1. Who?
Siapa pasangan nikah kita adalah hal yang sering tidak terpikirkan dalam persiapan nikah. Ini sih gak akan jadi masalah bagi yang sudah calon pasangannya. Namun ingatlah bagi yang belum punya pasangan nikah, segera carii..ingat, sebagus apapun persiapan nikahnya, jika tidak ada pasangan nikahnya, semua akan sangat percuma..kawin karo sopo kowe??

2. Why?
Kenapa menikah? Ini pertanyaan yang sangat filosofis, permisif, antagonis, substantif, impulsif, dan agraris sekali. Ini yang harus dijawab oleh para calon mempelai sebelum memutuskan untuk menikah karena jawaban dari pertanyaan ini akan menjadi pegangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga nanti. (waktu nulis ini, yang nulis lagi kesambet)

3. When?
Item ini harus disiapkan jauh-jauh hari sebelum pernikahan berlangsung. Poin inilah yang akan menjadi titik awal dalam suatu wedding preperation. Banyak cara menentukan tanggal nikah. mulai dari diskusi dengan masing2 keluarga, ngitung weton, nunggu dapet mimpi basah, ngitung kancing, bonda-bandi tanggalan, melihat posisi hilal (posisi bulan minimal 2 derajat), melihat pasang surut laut, sampai dengan menggunakan sistem kalender kapan terakhir mens, dll, dsb, dst, dmbl (baca: dan masih banyak lagi). Apapun metodologinya, yang pasti saya saranin carilah tanggal yang tidak memberatkan penghulu dan undangan terutama keluarga untuk hadir di acara pernikahan kalian. Dan ingat, tidak ada hari yang tidak baik.



4. Where?
Mungkin kawan-kawan banyak yang menduga part ini tentang lokasi pernikahan akan dilangsungkan. Gak salah sih..tapi bukan itu yang akan menjadi topik bahasan di dalam part ini. Maksud Where disini adalah setelah nikah mau kemana? tinggal dimana? di rumah yang mana? ortumu? ortuku? ngekos? ngontrak? Poin ini sering kelewatan untuk pasangan-pasangan yang sedang mempersiapkan nikahnya. Jawaban atas pertanyaan tersebut harus terjawab sebelum pernikahan berlangsung. 
Nah, mengenai lokasi pernikahan, pilihlah yang tidak memberatkan terutama dalam hal biaya. Bisa di rumah dengan kelebihan lebih murah namun lebih repot juga atau bisa juga di gedung yang tentu biayanya bisa lebih mahal namun tidak ribet.

5. What?
- What??Apa?? 
- Gak kok..gak ada apa-apa..nih kita langsung skip aja kok mas..maaf ya mas..

Nah..momen mempersiapkan pernikahan merupakan ajang gladi resik kehidupan pasca pernikahan. Disinilah watak kita dan pasangan kita yang selama ini ditutup2i akan terlihat bahkan dengan sangat jelas. Dalam mempersiapkan pernikahan, kesiapan emosi adalah hal yang harus diperhatikan. Di dalam persiapan pernikahan yang melibatkan banyak pihak yang otomatis mempunyai keinginan masing-masing, tentu terpancingnya emosi seperti contoh dialog di atas adalah hal yang pasti akan terjadi. Di sinilah adrenalin terpacu lebih cepat, hormon herotonin meningkat, sensitivitas naik signifikan, dan emosi cenderung mudah terpancing. Bahkan terkadang masalah remeh seperti "mau-makan-dimana" kalo gak dilokalisir secara cepat bisa berubah jadi masalah "kamu-niat-ngawinin-aku-gak". Kesabaran, saling mengerti, dan qanaah (entah kenapa demen banget ma ni istilah) adalah kunci untuk melewati itu semua. Kalo semua itu belum bisa...marahlah dengan bahasa yang sopan. Ubah kata-kata kotor itu menjadi nama buah atau hal2 yang lucu atau ubah dengan bahasa inggris.

Contoh:
brengsek!!! ubah jadi strawberry!!!
ndasmu a!!! ubah jadi your head a!!!
jangkrik !!! ubah jadi grasshopper!!!
makmu kiperr!!! ubah jadi your mother is goalkeeper!!!
Janc*k! ubah jadi mangga!

Dan apabila cara tersebut belum menyelesaikan masalah..... pura-pura mati aja.

6. How?
Nah..ini yang terakhir. Dan menurut saya part ini yang paling penting dalam mempersiapkan pernikahan nanti. Yang ingin saya sampaikan disini adalah bagaimana kita menyikapi semua permasalahan yang ada  saat mempersiapkan pernikahan nanti atau bahkan kehidupan pasca menikah. Bagaimana kita menjelaskan maksud dan keinginan kita kepada orang tua kita dan keluarga tanpa harus menyinggung perasaan? bagaimana menyikapi keinginan keluarga yang berseberangan satu sama lain? bagaimana biaya hidup setelah acara pernikahan ini selesai dan masih banyak bagaimana-bagaimana yang lain. Salah satu cara untuk melewati part ini adalah banyak-banyaklah berkonsultasi kepada orang yang sudah ahli atau pernah mempersiapkan pernikahannya. Saya contohnya.. hehehe...

Nah..itulah beberapa hal yang sering dilupakan oleh pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahannya..

Banyak yang bilang kehidupan pernikahan itu bukan hanya enak tapi ueennaaakkkk banget!!! 

Tapi buat saya, kehidupan setelah nikah itu uueennaaakkkkk buaannggeetttt!!!!! pas lagi uueennaaakkkkk buaannggeetttt!!!!! hehehe...

Nah, bagi kawan-kawan yang mau share semua tentang persiapan nikah, saya buka kesempatan seluas-luasnya...langsung di comment box yaa...


2 komentar:

  1. nikah itu hueeenaaak soroooo ... hahahaha

    glad to see you back :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. pake "kalo pas lagi hueeenaaak sorooo.." gak mbak dibelakangnya??

      Hapus