Di tulisan kali ini saya ingin membantu rekan-rekan semua untuk memahami beberapa istilah di dalam dunia marketing. Mungkin rekan-rekan akan kesulitan untuk memahami dan menjelaskan apa itu brand awareness atau customer feedback. Saya termasuk dong-dong untuk memahami (memahami aja susah apalagi disuruh ngejelasin) istilah-istilah itu. Namun dengan bantuan dari rekan saya, Radik, saya kini semakin mudah untuk memahami istilah-istilah tersebut. Nah, sebagai MANTRI SUNAT (MANteri urusan TRIma SUsu dan doNAT) Kabinet Se-Indonesia Radja 2010-2014 SM dan dikenal sebagai salah satu sosok yang berkecimpung di dunia marketing sejak tiga tahun sebelum masehi yang lalu, saya akan membagi beberapa analogi agar rekan-rekan semakin mudah memahami istilah-istilah di dunia marketing.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Direct Marketing.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Salah satu temanmu menghampirinya. Sambil menunjuk ke arah kamu, temanmu itu berkata, “Dia orang kaya, nikah sama dia, ya!” Itu namanya Advertising.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, lalu minta nomor HP. Esok harinya kamu telepon dia dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Telemarketing.
- Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu merapikan diri, lalu menuangkan minuman buat dia, dan membukakan pintu buat dia. Sambil mengantarnya pulang, kamu bilang, “By the way, saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Public Relations.
- Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Dia menghampiri kamu dan berkata, “Kamu orang kaya, kan? Nikah sama saya, yuk!' Itu namanya Brand Recognition.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!”, tapi dia malah menampar kamu. Itu namanya Customer Feedback.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!”, terus dia memperkenalkan kamu ke suaminya. Itu namanya Demand and Supply Gap.
- Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang apa-apa, ada pria lain datang dan langsung berkata, “Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!' Lalu sang gadis pergi dengan pria tersebut. Itu namanya Losing Market Share.
- Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang, “Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!'.... tiba-tiba istri kamu nongol! Itu namanya Barrier to New Market Entry.
- Kamu masuk ke pesta, tiba-tiba sekumpulan cewe-cewe pada bisik-bisik "eh lo tau gak jeng, dia org kaya tuh pasti cocok jadi suami" yg lain pada iya-in..Itu namanya Positive BUZZ Marketing.
- Kamu masuk ke pesta, tiba-tiba sekumpulan cewe-cewe pada bisik-bisik "eh lo tau gak jeng, dia org kaya tuh cuma impoten" yg lain pada berubah jadi jijik sambil minggir2.. Itu namanya Negative BUZZ Marketing.
- Kamu masuk ke Pesta, liat cewe cantik, tanpa ba-bi-bu langsung bawain sebotol XO Hennessy dan sebuah gelas kristal. Itu namanya Experential Marketing.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang "Saya ini orang kaya lho" tanpa ngajak ngapa2in. itu namanya Brand Image Building.
- Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang "saya ini orang kaya lho, mau ga kamu nikah sama saya?" trus pas pulang, semua undangan tau kalo kamu orang kaya dan ngajak tu cewe nikah. Itu namanya Word of Mouth Marketing (WOMM).
- Ada gadis ga cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang "saya ini orang kaya lho, mau ga kamu nikah dengan saya?" itu namanya Blue Ocean Strategy.
- Ada cleaning service cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang "mau ga kamu kerja di perusahaan saya?" itu namanya CSR (Corporate Social Responsibility).
- Ada gadis cantik pakai baju mini, didatangi dan bilang begini: "wah cantik sekali, tapi lebih cantik kalo pake lingerie dari pabrik kami", itu namanya Customer Interception.
Semoga sedikit analogi ini dapat membantu teman-teman untuk memahami istilah-istilah di dalam dunia marketing. Tapi jangan gunakan analogi ini dalam ujian tulis ya. Dan yah..Saya tidak bertanggung jawab kalo ada apa-apa.
Note :
Anarki lagi..anarki lagi... Berita yang saya terima sampai dengan tanggal 30 Maret 2012 pukul 18.20 WIB ini, intensitas demo semakin meningkat. Seiring dengan itu, intensitas anarkisnya pun meningkat pula. Khusus yang terakhir, saya rasa inilah yang membuat demo YANG KATANYA MEMBELA RAKYAT membuat rakyat dibelanya semakin eneg. Kelakuan beringas para "oknum" mahasiswa yang selalu bersembunyi di balik kata "emosi" dan "diprovokasi" ini benar-benar meresahkan rakyat yang dibelanya. Merusak fasilitas umum, aksi bakar ban di tengah jalan, dan perusakan terhadap benda milik orang lain adalah beberapa contoh yang membuat Demonstrasi membela rakyat kehilangan pendukungnya. Yup. Rakyat itu sendiri.
Saya menulis ini karena banyak sekali menerima keluhan dan kecaman dari sebagian besar rekan-rekan saya daripada pujian terhadap aksi seperti ini. Semoga mahasiswa yang menjadi "motor" aksi ini diberikan kesabaran dan berpikir lebih dewasa dalam merencanakan aksinya.